Mueller Schwanner Arabela

Kepulauan

Kalimantan

Lokasi Konservasi

Lanskap

Spesies

ORANGUTAN

Kawasan Mueller – Schwaner – Arabela seluas 4,3 juta ha yang berada di Kalimantan Barat dan Tengah, Indonesia, adalah salah satu lanskap yang menjadi prioritas WWF-Indonesia yang terletak di jantung Borneo (Heart of Borneo) dan menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati penting dan sekitar 7.500 individu Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), atau sekitar 10-20 persen populasi yang tersisa di Borneo. Tak hanya itu, beberapa spesies kunci lain seperti Rangkong gading (Rhinoplax vigil), Beruang madu (Helarctos malayansus), Owa kelempiau (Hylobates muelleri), ratusan spesies burung, reptil, dan masih banyak lagi.

Meskipun memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, lebih dari 60 persen kawasan di lanskap ini  dialokasikan untuk hutan produksi, termasuk lebih dari 40 konsesi kayu hutan. Untuk mengatasi permasalahan ini, WWF mendorong kemajuan sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) pada skala lanskap di 10 wilayah, dan mendukung studi untuk membuat kawasan suaka  Rangkong gading.

Pada lanskap ini juga terdapat Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya (TNBBBR) yang memiliki luas 130.000 ha. Bukit Baka-Bukit Raya merupakan area lintas batas yang menggabungkan Cagar Alam Bukit Baka di Kalimantan Barat dan Cagar Alam Bukit Raya di Kalimantan Tengah.  Kawasan ini merepresentasikan ekosistem hutan hujan tropis di Gunung Schwaner dan memiliki fungsi penting sebagai area resapan air untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Melawi di Kalimantan Barat dan DAS Katingan di Kalimantan Tengah.

Spesies

BERITA & CERITA TERKAIT

Call for Proposal Consultant to Gain Commitment from Downstream Compan

Through ASPOL project, funded by HSBC, WWF Indonesia aims to gain commitment from downstream companies, including consumer goods manufacturers, retailers, hotels, and restaurants, to source sustainable palm oil for domestic consumers

WWF Serukan Larangan Bagi Warga Dunia untuk Pakai Produk Plastik Sekal

Laporan teknis baru menguraikan tentang plastik berisiko tinggi yang mencemari planet bumi dan pentingnya larangan penggunaan plastik bagi warga dunia, penghapusan bertahap, dan langkah pengendalian yang perlu dilakukan.

Get the latest conservation news with email