
Sebangau-Katingan
Kepulauan
Kalimantan
Lokasi Konservasi
Lanskap Sebangau-Katingan seluas 3,7 juta ha merupakan penghubung Jantung Borneo (Heart of Borneo) dan lahan gambut di Taman Nasional Sebangau dengan luas sebesar 568.700 ha, atau sekitar 15 persen total luas lahan gambut di Kalimantan Tengah. Sebangau merupakan habitat asli bagi populasi orangutan terbesar di dunia. Sebelum ditetapkan sebagai kawasan lindung pada tahun 2004, kawasan tersebut marak dengan penebangan liar. Hampir 76 % masyarakat lokal yang tinggal di kawasan Sebangau pada saat itu lebih memilih melakukan pembalakan liar daripada menangkap ikan untuk pendapatan yang lebih baik. Selain itu, banyak lahan gambut telah dibuka selama proyek ex-mega rice di lanskap Sebangau-Katingan, yang mengakibatkan berkurangnya habitat orangutan.
Sejak kawasan tersebut ditetapkan sebagai taman nasional, WWF telah berhasil memulihkan fungsi hidrologi dengan memelopori sekat kanal untuk pembasahan gambut. Sekat kanal mempertahankan level air lahan gambut bahkan di musim kemarau, sehingga memastikan ketersediaan ikan tetap terjaga di wilayah Sebangau. Sampai saat ini, 1.500 sekat kanal telah dibangun untuk memulihkan lahan gambut yang terdegradasi yang meliputi 300.000 hektar. Dalam 5 tahun ini saja, sekitar 1.000 sekat kanal telah dibangun. WWF juga memulai penanaman ribuan hektar lahan gambut yang terdegradasi, melakukan pencegahan kebakaran dengan masyarakat, dan memberdayakan masyarakat lokal dalam meningkatkan perikanan dan mengembangkan skema-skema mata pencaharian berkelanjutan. WWF saat ini fokus dengan para pemangku kepentingan yang relevan di bawah beberapa proyek untuk meningkatkan pengelolaan gambut dan lahan di daerah penyangga Sebangau, area proyek eks-mega padi, dan di koridor yang menghubungkan Taman Nasional Sebangau dengan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
Kegiatan-kegiatan pada Lanskap Sebangau-Katingan:
Get the latest conservation news with email