AUDIT SAMPAH BERSAMA YOUTH ACTIVIST
Sampah plastik selalu menjadi masalah utama pencemaran lingkungan. Mengutip dari Tempo.co, studi yang dilakukan oleh Travis P. Wagner (2017) memperkirakan masyarakat dunia membuang lima triliun sampah kantong plastik setiap tahunnya. Padahal, secara rata-rata, kita hanya menggunakan kantong plastik selama 12 menit sebelum akhirnya berakhir di tempat sampah.
Untuk mendukung program pemerintah mengatasi permasalahan plastik, WWF-Indonesia menjalankan inisiatif kampanye Plastic Smart Cities (PSC). Program PSC memiliki target dalam mereduksi kebocoran plastik ke alam sebesar 30%. Saat ini program PSC bekerja sama dengan pemerintah kota Bogor, Depok dan DKI Jakarta.
Tidak hanya bekerja sama dengan pemerintah kota, WWF-Indonesia melalui program PSC, berkolaborasi dengan 200 anak muda terpilih untuk bergabung menjadi Youth Activist. Youth activist adalah sekelompok pemuda yang akan menjadi agen perubahan untuk mengampanyekan program PSC di lingkungan terdekatnya dan di platform digital.Di bulan Juli 2023 lalu, 200 youth activist berkesempatan mengikuti pertemuan perdana dengan para mentor yang sudah ditentukan. Pertemuan ini dirancang agar memotivasi para youth activist untuk melakukan pembiasaan sebagai individu dimulai dari aksi pengurangan sampah dan pengelolaan sampah.
Selama satu hari peserta youth activist mengikuti sejumlah kegiatan dan permainan berkelompok yang khusus dirancang untuk membangun ikatan emosional bersama dengan sejawatnya, sedangkan para mentor yang mendampingi selama kegiatan, bertugas untuk membangkitkan semangat para youth activist agar terpacu dan siap dalam memulai gaya hidup berkelanjutan.
Aulia Putri, salah satu peserta pelatihan youth activist bercerita bahwa dirinya sering memesan makanan secara daring karena kesibukannya. Kebiasaannya itu dilakukan selama kurang lebih 3 bulan. Namun, Aulia merasa ada sesuatu yang salah. Wanita berusia 22 tahun ini acap kali melihat ke arah kotak sampah dan menyadari tumpukan sampah plastik yang ia hasilkan.
Umumnya, restoran yang menjual makanan secara daring selalu menggunakan bungkus plastik. Semakin banyak makanan yang kita pesan, maka semakin banyak pula sampah plastik yang akan dihasilkan.
Kesadaran untuk mengelola sampah semakin muncul ketika Aulia mengetahui data sampah Indonesia yang terbaru. Sebanyak 64 juta ton sampah per tahun dihasilkan oleh 274 juta orang. Ia merasa setidaknya perlu setengah populasi dari warga Indonesia untuk bertekad mengurangi sampah plastik yang ada di sekitarnya. Jadi wanita yang memiliki hobi mendengarkan music rock ini memutuskan untuk menjadi salah satu masyarakat yang peduli dengan lingkungan, salah satunya dengan menjadi peserta Youth Activist.
Program youth activist dilakukan selama bulan Juli – Desember 2023. Selama enam bulan, ada beberapa aktivitas yang harus diikuti para youth activist. Beberapa diantaranya yakni melakukan monitoring program bersama mentor di kelompoknya masing-masing, audit sampah personal serta mengajak lima orang terdekatnya untuk secara sukarela melakukan audit sampah juga.
Kegiatan lain yang perlu dilakukan adalah, mengikuti aksi 40 hari pengurangan sampah plastik dan mengajak sebanyak-banyaknya teman, saudara atau pengikutnya di sosial media untuk mengikuti aksi-aksi tersebut diatas.
Tidak hanya melakukan aksi nyata, youth activist juga melakukan serangkaian kegiatan aktivasi digital. Tujuannya adalah untuk menjangkau publik yang lebih luas, sehingga aksi positif ini dapat ditularkan ke banyak orang.
Harapannya melalui kegiatan ini, satu pemuda dapat memengaruhi orang-orang disekitarnya untuk lebih peduli terhadap sampah plastik dan terus berlanjut hingga hingga menjangkau orang lebih banyak lagi.