MENELISIK HEHIDUPAN HIU PAUS DI PERAIRAN BERAU, KALIMANTAN TIMUR
Hiu paus, ikan terbesar di lautan, mengarungi samudra dengan menyembunyikan misteri dari siklus hidupnya. Hiu paus menempati perairan tropis hingga subtropis dan hidup sebagai penyaring perairan untuk mendapatkan makanan dengan ukuran jauh lebih kecil dari tubuhya. Plankton, larva dan telur ikan, udang, cumi-cumi serta ikan-ikan pelagis berukuran kecil adalah makanan bagi hiu paus. Di Indonesia, hiu paus dapat ditemukan di mana saja dan Perairan Berau adalah salah satu wilayah dengan adanya kemunculan hiu paus secara berkala.
Hiu paus muncul di Perairan Berau karena adanya operasi penangkapan ikan oleh nelayan menggunakan bagan perahu. Ikan hasil tangkapan bagan yang terkumpul dalam jaring menjadi atraktor hiu paus untuk mendekat sebagai perilaku makan. Uniknya, kemunculan hiu paus dekat bagan terjadi di dua lokasi berbeda (yaitu Talisayan dan Pulau Derawan) dengan jarak yang tidak terlalu jauh (±75 Km) dan dalam waktu yang bersamaan.
Hiu paus di Perairan Talisayan muncul sepanjang tahun sedangkan Pulau Derawan hanya pada Bulan November-Maret. Sebanyak 93 individu hiu paus teridentifikasi (per juli 2018) sejak penelitian berkala 2014 silam di Perairan Berau. Dari seluruh individu teridentifikasi, lebih dari 10 individu muncul di Perairan Talisayan dan juga di Pulau Derawan. Kemunculan di dua lokasi tersebut menunjukkan bahwa Perairan Talisayan hingga Pulau Derawan merupakan ruang gerak bagi populasi hiu paus di Perairan Berau.
Hiu paus di Perairan Berau didominasi oleh pejantan (90 Individu) dengan hanya 3 individu betina. Panjang total hiu paus berkisar antara 3-7 meter sehingga masih dikategorikan sebagai juvenil atau belum dewasa. Perairan Berau menyediakan tempat hidup yang nyaman dan makanan yang cukup bagi hiu paus terutama para individu juvenil jantan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perilaku mucul kembali beberapa hiu paus pada selang tahun yang berbeda. Kemana individu betina lainnya dan yang telah dewasa masih belum diketahui hingga saat ini. Penelitian masih terus berlangsung untuk menjawabnya.
Perlindungan hiu paus menjadi suatu keharusan setelah memahami misteri-misteri kehidupan yang belum terjawab. Berkurangnya jumlah individu di Perairan Berau, sangat mungkin mempengaruhi populasi global memngingat pergerakannya yang jauh. Perlindungan Perairan Berau, seperti pencemaran, juga sangat penting dilakukan. Berkurangnya kualitas perairan tentu akan mempengaruhi keberadaan hiu paus di Perairan Berau. Hiu paus mungkin akan pergi jika Perairan Berau tidak lagi cocok sebagai habitat atau tempat tinggal.