PELEPASLIARAN PENYU DI PANTAI KUTA, SIMBOL PERJUANGAN UNTUK AMANKAN POPULASI PENYU
Oleh: Sunda Banda Seascape Communication & Campaign Team, WWF-Indonesia
Selasa siang kemarin (7/2), tampak suasana ramai di Pantai Kuta, seberang Kuta Beach Sea Turtle Conservation Bali. Di antara para wisatawan dan kamera awak media, terdapat tujuh ekor penyu hijau (Chelonia mydas) yang tengah dalam penanganan tenaga medis Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan sebelum siap dilepasliarkan.
Penyu-penyu ini merupakan hasil lidik Direktorat Kepolisian Air Kepolisian Daerah (Ditpolair Polda) Bali dari dua kasus penyeludupan yang berhasil digagalkan pada tanggal 9 Desember 2016 dan 26 Januari 2017 di Serangan dan Jembrana.
Tujuh penyu hijau betina di tepian Pantai Kuta hari itu menyita perhatian para pengunjung Pantai Kuta yang sedang melintas. Dengan panjang karapas yang bervariasi, satu demi satu penyu dipindahkan ke tempat yang terlindung dari matahari. Penyu hijau terbesar dapat mencapai panjang karapas 75 cm dan lebar 77 cm.
Agar satwa liar ini tidak terkena dehidrasi, para tenaga medis menyediakan handuk basah, gayung, dan wadah berisi air. Mereka juga berupaya menenangkan penyu-penyu tersebut yang tampak gelisah tak sabar ingin kembali ke lautan.
“Dari sembilan penyu hijau hasil lidik Ditpolair Polda Bali yang dititipkan di TCEC, terdapat dua ekor yang masih dalam perawatan lanjutan sehingga belum bisa dilepasliarkan. Sementara, tujuh ekor yang dilepasliarkan hari ini sudah dalam kondisi sehat,” kata salah satu tenaga medis TCEC Serangan, Drh. Maulid Dio Suhendro, S.KH.
Sekitar pukul 16.00 WITA, pelepasliaran pun dimulai. Bersama tim TCEC, semua penyu hijau dilepas satu demi satu oleh Kombes Pol. Ir. Sukandar, MM selaku Direktur Polair Polda Bali, beserta jajaran kepolisian Polda Bali. Dalam acara pelepasliaran ini, Ditpolair Bali juga turut mengundang hadirnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Bali Sea Turtle Society (BSTF), Turtle Guard, Nusa Dua Reef Foundation, Indonesian Aquatic Megafauna, dan WWF-Indonesia.