AGRESULTS APRESIASI PRESTASI KOMPETITOR DALAM PENGHARGAAN TAHUN KE-4 INDONESIA AQUACULTURE CHALLENGE PROJECT
Sejak dimulai pada tahun 2021, AgResults Indonesia Aquaculture Challenge Project yang diinisiasi oleh AgResults terus mendorong inovasi di sektor akuakultur, khususnya dalam peningkatan akses teknologi bagi pembudidaya ikan dan udang skala kecil. Menginjak tahun keempat pelaksanaannya, proyek ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga ruang pembelajaran dan kolaborasi bagi para pelaku sektor swasta.
AgResults Indonesia Aquaculture Challenge Project kembali menggelar acara penyerahan hadiah pada 2–3 Juni di Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan untuk merayakan pencapaian para kompetitor di Tahun ke-4 sekaligus menandai dimulainya tahun terakhir proyek.
Kompetisi ini menggunakan pendekatan Pay-for-Results, di mana sektor swasta diberi insentif saat berhasil mendistribusikan teknologi aerator dan auto-feeder kepada pembudidaya ikan dan udang skala kecil. Pada Tahun ke-3, kategori pendampingan teknis (technical assistance atau TA) juga ditambahkan dalam kompetisi.
Selama Tahun ke-4, yang berlangsung sejak Juni 2024 hingga Maret 2025, terdapat 9 kompetitor yang mengikuti kategori teknologi dan 6 kompetitor dalam kategori pendampingan teknis. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6 kompetitor teknologi dan 1 kompetitor pendampingan teknis berhasil meraih hadiah.
Para pemenang berhasil menjual 2.486 unit teknologi, menyewakan 895 unit teknologi, dan memberikan 199 paket pendampingan teknis kepada pembudidaya skala kecil. Total hadiah yang diterima mencapai USD 393.719 atau sekitar Rp6,3 miliar. Peserta yang telah terverifikasi dan tervalidasi serta berhasil menjual atau menyewakan setidaknya 25 unit teknologi, atau menjual minimal 25 unit layanan paket pendampingan teknis, berhak menerima hadiah.
“Dampak proyek ini sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari para pembudidaya di berbagai daerah,” ujar Parasto Hamidi dari Sekretariat AgResults. “WWF-Indonesia juga berperan aktif dengan membuat program road show dan pelatihan-pelatihan untuk membantu pembudidaya skala kecil menghadapi tantangan yang mereka alami. Kami melihat semakin banyak kolaborasi baru yang terbentuk di sektor akuakultur.”
Proyek ini fokus mengatasi tantangan yang sudah lama dihadapi di dunia budidaya perikanan Indonesia, seperti tingginya biaya pakan, kualitas air yang buruk, serta kualitas udang dan ikan yang belum optimal. Masalah-masalah ini seringkali membuat tambak tradisional jadi kurang efisien dan berdampak buruk bagi lingkungan. Dengan mendorong penggunaan teknologi di tambak seperti feeder dan aerator, serta memberi dukungan teknis, proyek ini bertujuan memperkuat rantai nilai dan meningkatkan pendapatan pembudidaya skala kecil. Di Tahun ke-4, kompetitor teknologi berhasil menjangkau total 735 pembudidaya skala kecil.
“Hadiah ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi para petambak udang dan ikan di Indonesia,” ujar Syahril Rizkiyah, Project Leader CV Asia Cahaya Teknik Prima, pemenang utama kompetisi teknologi Tahun ke-4. “Semoga di Tahun ke-5, tahun terakhir program ini, kami dapat terus menebarkan semangat positif dan mendorong para pembudidaya skala kecil untuk semakin sukses dalam berbudidaya.
Sementara itu, kategori pendampingan teknis bertujuan membantu pembudidaya skala kecil dalam menerapkan praktik budidaya terbaik, seperti cara memantau kualitas air atau mendeteksi penyakit. Peserta di kategori ini telah mendampingi total 190 pembudidaya skala kecil.
“Sebelumnya, kami kesulitan memberikan pendampingan teknis ke lebih banyak petambak,” kata Ardian, Direktur Aceh Aquaculture Cooperation (AAC), pemenang utama kompetisi pendampingan teknis Tahun ke-4. “Melalui kompetisi AgResults, kami kini dapat menjangkau lebih banyak petambak dan memberikan pendampingan yang dibutuhkan agar mereka dapat meningkatkan praktik budidaya hingga hasil panen. Saya yakin mereka sudah merasakan manfaatnya.”
Menjelang tahun terakhir proyek, semakin terlihat bahwa pendekatan AgResults berhasil membuka banyak peluang baru bagi pembudidaya skala kecil. Dengan melibatkan sektor swasta, para pembudidaya skala kecil kini lebih terhubung, punya akses teknologi, dan mendapatkan pelatihan yang relevan.
“Kami sangat antusias menyambut Tahun ke-5 dengan semangat yang tinggi dari Tahun ke-4,” ujar Nur Ahyani, Project Manager Team Leader. “Tahun ini, komoditas ikan baru juga mulai diperkenalkan. Hal ini menunjukkan minat pembudidaya yang semakin berkembang, tak hanya terbatas pada udang. Hingga kini, total hadiah yang diberikan sudah lebih dari USD 865.000 atau sekitar Rp13,9 miliar. Kami berharap bisa terus memperluas dampaknya dan mendukung pertumbuhan pembudidaya skala kecil di Indonesia.”