GENERASI EMAS PECINTA PENYU
Oleh: Aulia Gusti Kinasih (Komunitas Marine Buddies Surabaya)
Penyu, satwa jenis reptil laut yang besar, berumur panjang, dan tak nampak buas bisa digambarkan sebagai pesan berjalan yang dibiarkan berenang di lautan lepas oleh Tuhan agar manusia berpikir untuk apa ia diciptakan. Pada Desember 2016 lalu di kegiatan Fun Trip Merubetiri bersama Komunitas Marine Buddies Surabaya (Marbud Surabaya), Dwi Suprapti - Marine Species Coordinator WWF-Indonesia, bercerita bahwa setiap inchi dari tubuh penyu meninggalkan sebuah pesan. “Ketika ia mati tergeletak tak berdaya manusia dapat mempelajari dan mengidentifikasi penyebab dari kematian penyu. Apakah karena faktor alam, yakni pergerakan lempeng di dasar laut yang berpotensi tsunami, ataukah karena faktor antropogenik berupa pemburuan liar, pemanfaatan secara besar-besaran atau karena banyaknya sampah plastik yang termakan oleh penyu sehingga zat kimia yang terkandung dalam plastik tersebut menyerap dan berefek buruk bagi tubuh si penyu”, jelas Dwi.
Sebagai bentuk kepedulian akan kelestarian penyu, Komunitas Marbud Surabaya melakukan kunjungan ke SD Muhammadiyah 16 untuk berbagi pengalaman dan fakta menarik seputar penyu setelah melakukan Fun Trip Merubetiri 2016. Sebanyak 50 siswa kelas 4 terlihat antusias dan tertib saat teman-teman Komunitas Marbud Surabaya menceritakan siklus hidup penyu, habitat, jenis makanan hingga potensi kepunahan yang sekarang di alami oleh penyu. Awalnya, mereka berpikir jika penyu adalah kura-kura yang hidup di sungai. Namun, setelah dijelaskan lebih lanjut menggunakan media gambar, para siswa menjadi paham dan mengerti. Para siswa juga diajak berpikir apa yang akan terjadi jika penyu tidak lagi ditemukan di laut.
Di samping itu, mereka juga diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan sebagai bentuk rasa cinta pada satwa liar. Dengan didampingi oleh guru, para siswa tidak ragu untuk bertanya seputar apa peran penting penyu dan kondisi lingkungan di laut. Pertanyaan yang datang dari siswa seketika membangkitkan semangat teman-teman Komunitas Marbud Surabaya untuk bercerita lebih banyak.
Selain terinspirasi oleh semangat yang sudah dibagikan oleh Dwi Suprapti, teman-teman Komunitas Marbud Surabaya juga percaya bahwa kegiatan konservasi penyu bukan hanya soal mengawal penyu untuk terus berkembang biak, tapi juga mewariskan ilmu pengetahuan kepada para generasi muda penerus bangsa. Karena sebagai hewan purba, penyu perlu dilestarikan termasuk permasalahan terkait dengan penurunan populasi penyu di laut perlu segera diminimalisir. Kita harus percaya bahwa benih-benih yang ditanam sejak dini dan dirawat dengan baik akan memunculkan bibit kualitas emas. Semoga setiap langkah baik yang dilakukan oleh Komunitas Marbud Surabaya menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga penyu bersama generasi emas, siswa SD Muhammadiyah 16.