GARDA TERDEPAN PELINDUNG DUGONG DAN LAMUN DI KOTAWARINGIN BARAT
Oleh: Idham Farsha (Marine Species Site Coordinator – Kotawaringin Barat), Casandra Tania (Marine Species Officer)
Sebagai garda terdepan untuk melindungi dugong dan lamun di Kotawaringin Barat, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) di empat Desa yang berada di Kecamatan Kumai, Kalimantan Tengah, mengikuti Pelatihan Pokmaswas dalam Konservasi Dugong dan Lamun di Aula Desa Teluk Bogam, pada 21 – 23 Agustus lalu. Pelatihan dilaksanakan sebagai pembekalan materi tentang fungsi dan tugas para anggota Pokmaswas yang bertanggung jawab untuk memantau aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya laut terkait ancaman terhadap dugong dan lamun.
Selama pelatihan, Idham Farsha, Marine Species Site Coordinator WWF-Indonesia, memberikan materi pelatihan tentang Program Konservasi Dugong dan Lamun (Dugong and Seagrass Conservation Project atau DSCP) Indonesia. Pembentukan Pokmaswas di Kotawaringin Barat didukung oleh DSCP Indonesia yang dalam hal ini merupakan kerja sama antara Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan WWF-Indonesia, Pusat Penelitian Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, serta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – Institut Pertanian Bogor.
Para peserta pelatihan yang merupakan warga dari Desa Kubu, Sungai Bakau, Teluk Bogam, dan Keraya, bukan hanya mendapatkan materi tentang konservasi satwa akuatik yang dilindungi, melainkan juga terlibat dalam berbagai bentuk diskusi. Salah satu diskusi dilaksanakan dengan harapan tercapainya kesamaan pemahaman tentang hubungan antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pokmaswas.
Peserta mendapatkan materi tentang dugong dan lamun dari Casandra Tania “Cassie”, Marine Species Officer WWF-Indonesia. Di dalam materinya, Cassie menyampaikan bahwa dugong dan lamun, serta satwa akuatik dan tipe ekosistem laut lainnya, dapat dipantau oleh Pokmaswas dengan cara yang sederhana, yakni dengan menggunakan “peta masyarakat”. Peta masyarakat ini dibuat oleh WWF-Indonesia dan para anggota Pokmaswas untuk menggambarkan area-area kerja masing-masing Pokmaswas. Nantinya peta masyarakat ini akan diletakkan di tempat yang dapat diakses oleh siapa saja. Para anggota Pokmaswas dapat melaporkan hasil temuan di lapang dengan menandai beberapa hal pada peta tersebut, antara lain perjumpaan dengan biota laut, pengamatan ekosistem, dan ancaman yang telah disepakati untuk dipantau bersama. Hasil pemantauan akan direkap setiap bulannya oleh Yuanita Mediawati selaku Marine Species Site Assistant khusus area Kotawaringin Barat.
Selain itu, para peserta diajarkan tentang pentingnya community organizing oleh Nur Syamsuddin Buchori, dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI. Materi ini bertujuan agar para peserta dapat menggali potensi wilayah kerja masing-masing serta menentukan berbagai langkah strategis dalam membangun desa melalui aktivitas sebagai anggota BUMDes dan Pokmaswas. Pemahaman ini, beserta peraturan terkait alat tangkap, serta kegiatan perikanan dan kelautan, mulai dari administrasi kapal sampai alur tangkap yang sesuai dengan jenis kapal, disampaikan kepada para peserta oleh Suhartaya dari satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pontianak di hari kedua pelatihan.
Selama kegiatan berlangsung terlihat antusiasme yang sangat tinggi dari para peserta. "Semoga ke depannya terus ada pembelajaran seperti ini, dan sekaligus ada studi bandingnya ke daerah yang juga sudah memiliki Pokmaswas," ucap Pak Poliyono dari Desa Keraya.
Berbekal dari materi yang telah disampaikan, para anggota Pokmaswas sudah mampu untuk menyusun rencana kerja di masa depan, salah satunya adalah aktivitas pemantauan bersama masyarakat yang bukan anggota Pokmaswas. Harapannya dari hasil pelatihan ini Pokmaswas dapat bekerja optimal sesuai tugas dan fungsinya untuk mengawasi ekosistem di sekitar mereka. Evaluasi Pokmaswas akan dilaksanakan pada bulan ketiga setelah pelatihan. Evaluasi ini juga akan menyegarkan kembali materi-materi pelatihan yang telah dilakukan.
Selamat bekerja untuk para anggota Pokmaswas!