INVESTASI ALAM UNTUK EKONOMI HIJAU DI JANTUNG KALIMANTAN
PUTUSSIBAU, 19 April 2016 – Pertemuan sehari sebagai tanda dimulainya Program “Ekonomi Hijau di Jantung Kalimantan” dihelat oleh inisiatif Heart of Borneo (HoB) bersama WWF-Indonesia dengan didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, di Putussibau (19/4).
Pertemuan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari kalangan pemerintah mulai dari level nasional, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan, swasta, LSM, serta akademisi. Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah negara bagian Sarawak, Malaysia dan pemerintah Jerman, serta WWF Network (WWF Jerman, WWF Malaysia, WWF Jepang).
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu menyambut baik program yang merupakan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, masyarakat serta masyarakat sipil sebagai implementasi dari ekonomi hijau dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan. “Bagi Kapuas Hulu, program ini juga sangat strategis karena mendukung implementasi komitmen kami sebagai Kabupaten Konservasi yang dicanangkan sejak Oktober 2003, agar kawasan dan sumber daya alam di Kapuas Hulu tetap mampu menyediakan fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial secara berimbang,” ujar Bupati Kapuas Hulu A.M. Nasir.
Kalimantan Regional Leader WWF-Indonesia, M. Hermayani Putera mengatakan, program ini akan difokuskan di wilayah selatan Kapuas Hulu, diintegrasikan dengan pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan sebagaimana tertuang dalam visi 20 tahun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Kapuas Hulu 2014-2034. “WWF akan memberikan bantuan teknis bagi Tim Teknis dalam menyusun dokumen pendukung dalam membangun KSK Agropolitan Kapuas Hulu,” lanjut M. Hermayani Putera.
Pada pelaksanaannya program ini akan mendokumentasikan semua pembelajaran yang bisa diambil selama implementasi agar dapat menjadi prinsip dan panduan dalam perencanaan penggunaan lahan secara berkelanjutan pada lansekap yang jauh lebih luas antara pemerintah Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Hal ini, menurut Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Hubungan Ekonomi, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dr. Raldi Hendro Koestoer, selaras dengan rencana strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). “Sesuai dengan kerangka rencana strategis nasional Kementerian LHK, dalam kaitan ini WWF yang memayungi hubungan antara pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dan Negara Bagian Sarawak, berupaya mensinergikan program-program kelestarian lingkungan. Untuk itu kita dorong pemerintah daerah dapat menjalankan aspek-aspek yang lebih operasional, “ ujar Dr.Raldi Hendro Koestoer.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Albertus Tjiu, Program Manager Kalimantan Barat, WWF Indonesia
Email : [email protected], Hp: 08125624019
Muhammad Sukri, Sekretaris Daerah Pemda Kabupaten Kapuas Hulu
Email: [email protected] Hp: 0811568369 (Alexander Rombonang)
Catatan untuk Editor:
Program “Ekonomi Hijau di Jantung Kalimantan” berdurasi 4 tahun (2016-2019) yang didukung oleh The International Climate Initiative (ICI) melalui kerjasama antara WWF-Indonesia, WWF-Malaysia dan WWF Jerman. Program ini bertujuan mengintegrasikan upaya penurunan emisi gas rumah kaca, konservasi keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi yang lebih ramah lingkungan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan kelompok masyarakat adat. Upaya tersebut dilakukan melalui rencana penataan ruang dan penggunaan lahan yang lebih komprehensif dan rencana aksi ekonomi hijau, dengan mengembangkan beberapa komoditas strategis seperti sawit, karet dan potensi lainnya yang lebih ramah lingkungan. Selain itu dikembangkan juga pengembangan potensi jasa lingkungan seperti ekowisata, pada wilayah seluas 2 juta hektar dalam koridor Jantung Kalimantan, meliputi wilayah Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia serta Divisi Sri Aman dan Divisi Kapit di negara bagian Sarawak, Malaysia.