LAURENT DAN AIR MINUMNYA
Oleh: Ade Sangadji
Di kantor WWF di Sentani, Kabupaten Jayapura terdapat fasilitas Learning Center. Di sini, anak-anak usia sekolah dapat belajar mengenai lingkungan sekitarnya. Salah satunya dengan menguji kualitas air. Seperti halnya Laurent, siswa kelas empat SD Kristen Permata Hati Sentani, yang waktu itu bersama teman-teman sekelasnya mengunjungi Learning Center.
Mereka membawa tumbler berisi air minum dari rumah. Dengan penuh penasaran Laurent sendiri menguji kualitas air minum di rumahnya. Dengan menggunakan loop atau kaca pembesar ia melihat air minumnya cukup jernih. Setelah itu ia mencoba menguji PH air. “PH adalah kepanjangan dari pangkat hidrogen atau power of hydrogen yaitu tingkatan asam basa suatu larutan yang diukur dengan skala 0 s/d 14. PH merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan dalam hal ini adalah air minum”, Demikian penjelasan dari Kak Wanda, dari komunitas Earth Hour yang membantu Laurent dan teman-temannya hari itu.
Kak Wanda memberi Laurent kertas Lakmus merah dan biru, tidak lupa pula memberi buku indikator warnanya sehingga Laurent dan teman-temannya dengan mudah melihat perubahan warna pada kertas lakmus dan mencocokkannya dengan warna di buku indikator. Laurent pun menuangkan air dalam tumblernya ke gelas ukur dan memulai pengetesan. “Kak Wanda, air minum saya kayanya netral, tapi kayanya juga asam” kata Laurent sambil membenarkan topi lab yang bergambar panda. Untuk lebih jelasnya kak Wanda memberikan PH meter digital agar hasilnya lebih akurat. Laurent dengan cekatan menguji airnya dengan PH meter. Kali ini ia tersenyum puas, “Kak, PH nya 7.0” katanya sambil tersenyum.
Tidak sampai di situ, Kak Tere mengajak Laurent melihat fisik air minumnya melalui mikroskop digital yang telah tersambung pada layar TV, Laurent pun tersenyum ketika kak Tere menjelaskan bahwa air minum Laurent hanya berisi molekul air, “Syukurlah sa pu air minum aman?” kata Laurent sumringah. Pada kesempatan yang sama Kak Tere mengambil sampel air kolam dan di tes bersama Laurent dan teman-temannya. Seketika mereka pun bergidik ketika melihat tampilan di layar TV, air yang terlihat jernih tetapi mengandung banyak bakteri dan kuman.
Selain menguji kualitas air, Laurent dan teman-temannya juga ikut dalam aktifitas virtual reality, story telling, trivia quiz hingga mengenal tanaman endemik Papua di kebun persemaian. Buat kalian yang tinggal atau kebetulan berada di Jayapura, bisa kunjungi Learning Center di Kantor WWF di Jalan Pos 7, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.