LOKALATIH FASILITATOR PENDIDIKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: BELAJAR, BERLATIH UNTUK MASA YANG AKAN DATANG
Oleh: Saipul Siagian & Sani Firmansyah
Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan (PPB) adalah sebuah konsep dinamis yang memberikan arah dan visi baru di dunia pendidikan lingkungan hidup. PPB mencakup visi baru pendidikan yang bertujuan untuk memberdayakan orang-orang dari segala usia dalam memikul tanggung jawab untuk menciptakan dan menikmati masa depan yang berkelanjutan.
Peranan fasilitator PPB sangat penting dalam menyampaikan berbagai pesan tentang lingkungan. Karena itu, Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL), sebuah jaringan yang beranggotakan LSM atau individu bergerak dalam mendorong mutu pendidikan lingkungan, menyelenggarakan kegiatan Lokalatih (Pelatihan dan Lokayarya) untuk mengejar ketinggalan dalam melakukan sosialisasi konsep dan praktik implementasi ESD di Indonesia. Kegiatan lokalatih ini didukung oleh WWF-Indonesia, Sekolah Alam Digital, dan Klub Indonesia Hijau.
Kegiatan yang berlangsung pada 25-27 September 2016 silam di Hotel 88 Surabaya tersebut diikuti oleh 35 fasilitator yang terdiri dari pendamping masyarakat, pegiat pendidikan lingkungan, dan anggota Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL). “Tujuan keseluruhan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah memberdayakan warga negara untuk bertindak dalam lingkungan yang positif dan perubahan sosial, bermakna partisipatif dan pendekatan berorientasi aksi,” ujar Ninil dari Klub Indonesia Hijau sebagai Fasilitator Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL) dalam salah satu sesi.
Dalam kegiatan lokalatih tersebut para peserta mendapatkan banyak materi seputar prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Metode ‘Kompas’ dikenalkan sebagai alat dalam metode Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan. Keberlanjutan yang selama ini kita ketahui merupakan irisan dari aspek Sosial, aspek Ekonomi, dan aspek Lingkungan Hidup, kini ditambah dengan faktor, yaitu Kesenangan/Kebahagiaan. Metode tersebut seperti Kompas yang memiliki empat mata angin.
“Teori Kompas yang diperkenalkan bagi dunia Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan ini dimaksudkan untuk memudahkan kita mengetahui tujuan dari Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan itu sendiri. Tentunya dapat dipahami bahwa dalam memenuhi kebutuhan untuk menunjang hidup saat ini tanpa mengorbankan lingkungan hidup yang seharusnya dinikmati oleh generasi penerus sehingga dirasa masyarakat khususnya memahami tiga aspek tersebut terlebih dahulu,” ujar Eko Paripurno, fasilitator dari KAPPALA sebagai fasilitator Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL).
Berlangsung dalam suasana santai namun serius, semua peserta tetap dapat fokus dan menikmati setiap materi yang disampaikan. Harapannya, tiap-tiap fasilitator dapat mulai mengenali isu-isu lingkungan yang berkembang di daerahnya masing-masing, lalu mengedukasi usia sekolah dan masyarakat. Nantinya, hal tersebut dapat mendorong dan mengadvokasi pemangku kepentingan daerah agar tujuan Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan ini dapat dicapai bersama sehingga dampak perubahan pun dapat dirasakan secara global.