LUMBA-LUMBA, MAMALIA PENOLONG MANUSIA
Oleh: Nisa Syahidah (WWF-Indonesia)
Hari ini, saya mengekor pengambilan data terakhir tim darat di Desa Langara Bajo, Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan. Kalau dilihat dari udara atau kita cari di peta, Pulau Wawonii punya bentuk yang unik seperti hati (keladi). Pulau ini terbagi menjadi tujuh kecamatan searah mata angin, salah satunya adalah Wawonii Barat yang kami kunjungi.
Pulau Wawonii berjarak empat jam perjalanan laut dari Kendari, dengan kapal ferry yang berlayar setiap hari. Kami turun pagi-pagi sekali di desa. Pasar ikan di Desa Langara Bajo sudah cukup ramai meski semalam sebagian warga begadang di panggung acara ulang tahun ketiga Kabupaten Konawe Kepulauan.
Kami berkumpul di rumah panggung milik Pak Makmur, Kepala Dusun 3. Sambil bersorak ketika menantu Pak Makmur memanahkan kepiting bakau (Scylla sp) untuk direbus dan kami bawa. Pagi itu, ketua adat Langara Bajo, Pak Mustamin, ikut duduk bersama kami dan bercerita banyak tentang pengalamannya melaut sejak tahun 1979.
“Suku Bajo percaya, lumba-lumba adalah penyelamat manusia,” kisahnya. “Di desa ini saja, ada tiga nelayan yang sampai saat ini masih hidup setelah sebelumnya pernah tenggelam di laut, dan selamat karena lummu (lumba-lumba).”
Pertama, ada Nasir dari Desa Baho, yang tenggelam malam hari di Perairan Menui saat berlayar dari Pulau Menui menuju Kendari. Ia berpegang pada lumba-lumba yang membawanya ke daratan. Yang kedua, ada Habiran, nelayan yang berlayar dari Langara menuju Flores. Satu lagi bernama Rokul, yang berlayar kembali ke Wawonii.
“Adinda, di alam itu ada dua cara bagi nelayan untuk mengetahui tempat banyaknya ikan. Dengan mengikuti burung laut, dan lumba-lumba,” kata Pak Mustamin. Terutama bagi nelayan yang ingin menangkap tuna, cukup mencari kawanan lumba-lumba. Karena, di mana ada lumba-lumba, biasanya di situlah ikan tuna bergerombol.
Lumba-lumba adalah penyelamat manusia. Hubungan ini sebenarnya mutualisme. Karena manusia jugalah yang mampu menyelamatkan lumba-lumba, agar sampai kelak tetap ada.