MENGENAL CAMERA TRAP BERSAMA PANDA MOBILE
Oleh: Natalia Trita Agnika
Dalam upaya konservasi satwa liar, salah satu kesulitan yang dihadapi oleh para peneliti adalah mengamati subyek pengamatan secara langsung. Beberapa satwa target pengamatan, khususnya mamalia besar yang terancam punah merupakan satwa elusif, yaitu satwa yang pemalu dan sukar untuk diamati langsung di alam. Karakteristik yang mereka miliki seperti ukuran tubuh, habitat, perilaku, dan pola aktivitas menyebabkan mereka sulit untuk diamati. Selain itu, lokasi pengamatan jauh dan sulit diakses.
Untuk mengatasi hal tersebut, para peneliti mengamati kehidupan satwa liar di alam dengan menggunakan camera trap (kamera jebak). Perangkat optik otomatis ini dapat memberikan informasi, baik visual maupun audio-visual. Biasanya, camera trap akan dipasang pada area yang sering dilalui oleh satwa yang akan diamati.
Tidak semua orang pernah melihat camera trap, namun kesempatan istimewa tersebut didapatkan oleh para siswa di SD Mentari, Cipete, Jakarta Selatan, yang dikunjungi oleh tim Panda Mobile WWF-Indonesia pada Selasa (04/10) yang lalu. Dalam kesempatan tersebut, Pratama Aditya selaku koordinator Panda Mobile menjelaskan tentang fungsi dan cara kerja kamera jebak kepada para siswa. “Pemasangan alat ini disesuaikan dengan jenis satwa yang akan diamati, seberapa tingginya dan dimana area jelajahnya,” jelas Pratama. Para siswa sangat antusias mendengar penjelasan dan peragaan cara kerja perangkat tersebut.
Selain memperkenalkan fungsi dan cara kerja kamera jebak, tim Panda Mobile juga memberikan edukasi terkait satwa yang terancam punah, di antaranya harimau Sumatera, gajah Sumatera, badak Jawa, penyu, orangutan, dan hiu paus. Satwa-satwa tersebut disebut satwa payung karena dengan melindungi mereka berarti juga melindungi habitat dan satwa-satwa lain yang tinggal di habitat itu.
Para siswa makin bersemangat mengikuti kegiatan Panda Mobile ketika melihat pemutaran film tentang lingkungan hidup. Film pertama menceritakan tentang persamaan antara manusia dengan hewan. Dari film tersebut ternyata terlihat bahwa manusia dan hewan memiliki kesamaan dalam pola aktivitas. Manusia dan hewan harus saling menjaga. Para siswa kelas 2 SD Mentari setuju dengan pesan film itu. “Manusia tidak boleh menebang pohon karena itu adalah rumah hewan. Kita juga tidak boleh membuang sampah atau menghamburkan listrik dan air sehingga hewan bisa aman di rumahnya,” tutur para siswa.