MENYALAKAN PELITA UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN MELALUI PENDIDIKAN DI TANAH PAPUA
Oleh: Natalia Trita Agnika
Hari ini, 2 Mei, kita kembali merayakan Hari Pendidikan Nasional. Perayaan tersebut menggugah kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Dalam pidatonya menyambut Hari Pendidikan Nasional tahun 2016, Menteri Pendidikan & Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, “Mutu dan jenjang pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan setiap manusia Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa.”
Salah satu bentuk pendidikan yang dapat memberikan dampak besar bagi pembangunan adalah Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (ESD). Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan memungkinkan setiap manusia untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang diperlukan untuk membentuk masa depan yang berkelanjutan.
Sebagai lembaga konservasi, WWF-Indonesia meyakini bahwa pendidikan memiliki hubungan erat dengan upaya konservasi. WWF-Indonesia mengembangkan program ESD dengan melakukan pendekatan ke sekolah secara menyeluruh, yang terdiri dari budaya dan etos sekolah, pengajaran dan pembelajaran, murid, pelibatan masyarakat, sarana prasarana, monitoring, dan evaluasi. Melalui program ESD ini, sekolah-sekolah dibimbing untuk menjadi pusat pembelajaran bagi warga sekolah maupun bagi masyarakat sekitar.
Salah satu program ESD yang telah dikembangkan oleh WWF-Indonesia adalah di Papua , yaitu di Kota Jayapura, Kabupaten Asmat, Wilayah Taman Nasional Teluk Cenderawasih (buku Modul Gurano Bintang), Abun - Kabupaten Tambrauw, dan yang sedang dalam tahap proses penyusunan adalah di Kabupaten Jayapura. WWF-Indonesia Program Papua menggandeng pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pendidikan, serta sekolah-sekolah sasaran dalam melakukan program ESD. Sebagai contoh, untuk proses penyusunan modul ESD, WWF selalu bekerja sama dengan tim Guru yang ditunjuk oleh UPTD Pendidikan setempat dan LPMP Provinsi Papua dan Papua Barat. Modul pendidikan lingkungan hidup yang dihasilkan berisi pengetahuan dasar tentang lingkungan hidup dengan contoh-contoh yang mengangkat muatan lokal Papua.
Keterlibatan guru, staf dinas pendidikan, serta LPMP secara aktif dalam proses pelatihan, penyusunan modul, maupun monitoring berdampak pada respon positif terhadap program ESD yang telah dilakukan. Para murid pun merasa senang mengikuti pelajaran, apalagi bila pelajarannya menggunakan metode bermain sambil belajar. Beberapa metode efektif yang pernah dilakukan dan disukai para siswa adalah penggunaan alat bantu belajar seperti film, poster, dan pemakaian tema yang kontekstual dengan kondisi lingkungan setempat.
Melalui program ESD ini, generasi penerus bangsa yang ada di tanah Papua diharapkan bisa tumbuh menjadi generasi yang sadar akan pentingnya keberadaan dan pelestarian sumber daya alam. Apalagi, Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Memasukkan aspek lingkungan hidup sangat penting dalam proses pembentukan karakter generasi muda. Hal tersebut dapat meningkatkan pemahaman mereka untuk menjaga lingkungan, laut, dan hutan dengan nilai budaya leluhur dan kearifan lokal.
Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari kita nyalakan pelita, terangkan cita-cita, dan lestarikan alam Indonesia!