PANDA MOBILE AJAK PENCINTA ALAM UNTUK BENAR-BENAR MENCINTAI ALAM
Oleh: Natalia Trita Agnika
Ada banyak orang mengaku sebagai pecinta alam. Berbagai kegiatan dilakukan oleh para pecinta alam untuk menunjukkan kecintaannya tersebut. Namun kebanyakan, kegiatan yang dilakukan hanya seputar menikmati keindahan alam, seperti naik gunung, rafting, ke pantai, berkemah, dll. Padahal, pecinta alam yang sejati adalah orang yang benar-benar menghargai dan peduli terhadap alam sekitar dan tak sekadar menikmati keindahannya.
Panda Mobile WWF-Indonesia sebagai penyampai pesan konservasi ingin mengajak para pecinta alam supaya benar-benar mencintai alam. Salah satunya adalah melalui kegiatan bersama peserta ekstrakurikuler pecinta alam yang terdapat di SMAN 24 Jakarta. Kelompok pecinta alam yang bernama EXISPAL24 ini mendapat wawasan baru tentang harimau Sumatera dari tim Panda Mobile pada Jumat (12/08) silam.
Tim Panda Mobile membuka kegiatan dengan memberikan pengenalan tentang WWF dan program konservasi yang sudah dilakukan. Dalam presentasinya, tim Panda Mobile memberikan penjelasan tentang habitat asli harimau Sumatera, kondisinya saat ini, dan bagaimana mereka mempertahankan hidup. Selain sebagai bagian dari kampanye pelesetarian harimau, kegiatan ini juga untuk menumbuhkan kecintaan para siswa terhadap satwa langka. Salah satu cara melestarikan satwa langka adalah dengan turut menjaga keutuhan habitatnya.
Anggota EXISPAL24 SMAN 24 Jakarta juga diajak menonton film dokumenter berjudul “Mila and the Tiger Team”. Film ini berkisah tentang tim peneliti harimau (Team Tiger) yang sedang melacak jejak harimau Sumatera di hutan Sumatera. Para peserta menyimak dengan serius ketika menonton adegan para peneliti yang sedang mengamati jejak harimau, mengamati kotoran harimau, serta memasang camera trap. Pemasangan camera trap dilakukan karena harimau merupakan satwa elusif atau satwa pemalu yang sulit untuk diamati secara langsung.
Usai menonton film, salah satu siswa yang bernama Tiara bertanya, “Kalau sedang berada di hutan, bagaimana suplai makanan untuk para relawan tersebut? Berapa minggu sekali disuplai? Dan berapa lama waktu yang dihabiskan di hutan?” Salah satu volunteer Panda Mobile, Tenno Maulana Hendra menjawab, “Berdasarkan kegiatan penelitian saya dulu di Kalimantan, kami disuplai setiap dua minggu sekali. Sedangkan untuk durasi penelitian tergantung dari agenda dan kebutuhannya.” Kebetulan, Tenno merupakan salah satu mahasiswa jurusan Biologi yang pernah melakukan penelitian tentang orangutan, burung, dan mamalia di Kalimantan.
Suasana makin hangat ketika tim Panda Mobile memperlihatkan cara kerja camera trap kepada para peserta. Siswa SMA yang sangat menyukai kegiatan luar ruangan tersebut antusias melihat wujud dan cara kerja camera trap.
Mereka juga diajak untuk mencari solusi dengan diskusi kelompok. Masing-masing kelompok mendapat tema yang berbeda-beda, yaitu kebakaran hutan, pelestarian hutan, penebangan liar, harimau, dan perburuan harimau. Setelah mereka berdiskusi selama 20 menit, setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Kegiatan hari itu telah membuka cakrawala para pecinta alam untuk lebih peduli dan mencintai alam melalui pelestarian satwa langka. “Presentasinya bagus. Kami sebelumnya tidak tahu bagaimana cara mengumpulkan data untuk penelitian harimau. Dan ternyata, suara harimau dan singa itu berbeda hehe,” ujar Tiara tentang kegiatan Panda Mobile di sekolahnya. Semoga kedatangan tim Panda Mobile membuat para pecinta alam tersebut benar-benar mencintai dan merawat alam.