SEAFOOD YANG LESTARI: LEZAT DI PERUT, NYAMAN DI HATI, DAN RAMAH UNTUK BUMI
Oleh: Natalia Trita Agnika
“Kalau ikan ini asalnya dari daerah mana? Ditangkap pakai apa?” tanya Yudhi Sutrisna, salah seorang staf HSBC Indonesia sambil menunjuk salah satu ikan yang ada di kotak penyimpanan. Ranggi Fajar Muharam dari Fish n’ Blues, salah satu produsen produk seafood lestari kemudian menjelaskan masing-masing jenis ikan, daerah asal tangkapannya, dan alat tangkap yang digunakan. “Di kemasannya tertera keterangan tersebut sehingga pembeli dapat mengetahuinya,” tambah Ranggi.
Perbincangan tersebut berlangsung di stand Fish n’ Blues yang terdapat dalam acara SUNday Fish Market #KnowYourSeafood yang diselenggarakan oleh WWF-Indonesia pada Minggu (30/10) di Synthesis Kemang Residence, Jakarta. Kegiatan SUNday Fish Market merupakan salah satu bentuk kerjasama WWF-Indonesia dan HSBC sebagai bagian dari East Indonesia Project untuk membuka wawasan para staf HSBC tentang perikanan berkelanjutan.
Tak hanya dapat berbelanja berbagai produk seafood yang ramah lingkungan, para pengunjung yang sebagian besar membawa anggota keluarga juga dapat langsung bertanya seputar produk seafood yang lestari. Dalam sebuah talkshow santai, Ranggi juga memberikan beberapa tips memilih produk seafood yang lestari, di antaranya adalah dengan memilih produk yang sudah berlabel MSC (untuk produk laut) dan ASC (untuk produk budidaya air tawar) serta memilih seafood yang ada dalam daftar hijau di aplikasi Seafood Advisor. Sebelumnya, staf HSBC yang hadir telah diajak untuk mengunduh aplikasi Seafood Advisor yang tersedia gratis di Play Store. Ranggi menekankan bahwa sustainable fisheries meliputi cara tangkap yang benar dan ramah lingkungan, ketersediannya di alam masih banyak, serta berpihak pada sosial ekonomi masyarakat nelayan.
Wawasan seputar produk seafood berkelanjutan juga diberikan kepada anak-anak yang hadir dalam acara tersebut. Mereka mengunjungi truk Panda Mobile dan melakukan berbagai aktivitas bertema laut bersama para volunteer Panda Mobile, seperti mewarnai, membaca buku cerita, dan melakukan permainan. Dongeng menarik dari Kak Iyan juga membuat anak-anak makin mengerti akan arti penting melindungi satwa langka dan menjaga lingkungan. Suasana makin semarak dengan hadirnya face painting dan photo booth bertema laut.
Puncak acara SUNday Fish Market adalah demo masak oleh Chef Nabil Jaghdour, salah seorang chef yang memiliki komitmen untuk 100% menggunakan produk seafood yang lestari di restorannya. Komitmennya tersebut membuat Chef Nabil berani meninggalkan zona nyaman dan membuka restorannya sendiri yang bernama Le Monde au Balcon.
“Salah satu alasan saya membuka restoran yang 100% menggunakan sustainable seafood adalah supaya anak cucu kita masih dapat menikmati seafood. Ada banyak spesies yang hampir punah setiap tahunnya. Kalau kita masih terus bersikap seperti ini (tidak peduli –Red), tidak akan ada ikan yang tersisa,” jelas Chef Nabil. “Saat Anda menyantap hidangan yang berasal dari sustainable seafood, Anda tak hanya membuat perut Anda senang tetapi juga membuat hati Anda bahagia karena telah berbuat hal yang baik (untuk lingkungan dan generasi mendatang –Red),” ujar Chef Nabil sambil tersenyum.
Dalam kesempatan tersebut, Chef Nabil memasak tiga menu, yaitu menu berbahan dasar kerang, ikan putih, dan ikan tengiri yang disuplai dari Fish n’ Blues. Untuk tiga peserta yang beruntung, Chef Nabil memasak marinated mackerel ala Maroko. Di sela-sela aktivitas memasak, para pengunjung melontarkan beberapa pertanyaan terkait seafood yang lestari.
Festo Festyanto, staf HSBC merasa beruntung menjadi salah satu pemenang dan dapat menikmati hidangan istimewa yang dimasak oleh Chef Nabil. Ia juga memberikan tanggapan positif terhadap acara SUNday Fish Market yang mengikutsertakan keluarga. “Acara ini bagus ya, karena memperkenalkan lingkungan sejak dini. Apalagi tadi ada storytelling. Cara tersebut bisa langsung mengena ke anak-anak,” tuturnya. Dengan berinteraksi langsung dan bertanya tentang asal-usul ikan, wawasannya jadi makin terbuka. “Ya selama ini kan kalau di rumah yang belanja ikan bukan saya, jadi nggak tahu dari mana asalnya hehe,” tambahnya. Salah satu tujuan diadakannya SUNday Fish Market ini adalah supaya konsumen mengenali seafood yang mereka konsumsi serta mulai kritis bertanya kepada penjual tentang asal-usul seafood yang akan mereka beli. Dengan demikian, diharapkan para produsen mulai terdorong untuk menyediakan seafood yang lestari.