SEMARAK NATAL BERNUANSA LINGKUNGAN HIDUP DI K.M. GURANO BINTANG
Oleh: Feronika Manohas (Community Outreach and Development Coordinator Site Taman Nasional Teluk Cenderawasih, WWF-Indonesia Program Papua)
K.M. Gurano Bintang merupakan sebuah kapal monitoring dan edukasi milik WWF-Indonesia yang beroperasi di wilayah Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Kapal kayu ini memiliki peranan penting di Wilayah Wondama, yaitu memberikan informasi kepada anak-anak usia sekolah tentang lingkungan hidup dan bagaimana mengelolanya. Bahkan sejak 2012, kegiatan outreach yang dilakukan bersama K.M. Gurano Bintang semakin luas melalui kerja sama dengan Klasis GKI Wondama, khususnya Komisi PAR (Persekutuan Anak dan Remaja) melalui kegiatan sekolah minggu.
Pendekatan dilakukan kepada pengasuh-pengasuh sekolah minggu melalui penambahan isu lingkungan dalam bahan ajar di masing-masing gereja. Para fasilitator WWF dan mitra rutin mengadakan pertemuan dengan para pengasuh sekolah minggu di masing-masing gereja lingkup GKI. Hasilnya, pada akhir tahun 2016, pengasuh sekolah minggu di salah satu Gereja GKI di kota Wasior mengajak WWF-Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk “Santa Claus Cinta Lingkungan” kepada PAR GKI Betania Wasior.
Berbagai skenario telah dibahas dua minggu sebelumnya. WWF-Indonesia Program Papua bertugas menyiapkan materi tentang lingkungan hidup yang akan disampaikan oleh “Santa” dari atas K.M. Gurano Bintang. Dalam skenario tersebut, Santa Claus dikisahkan datang mengunjungi anak-anak di Wasior menggunakan kapal Gurano Bintang untuk mengisahkan perjalanannya kepada anak-anak sekolah minggu dan memberikan pesan-pesan lingkungan serta memberikan hadiah menarik kepada mereka yang berperilaku baik sepanjang tahun 2016. Santa dan hadiah Natalnya akan disambut anak-anak di Pelabuhan Kuri Pasai Wasior.
Menghias K.M. Gurano Bintang
Untuk menyambut kegiatan tersebut, kapal Gurano Bintang pun disulap menjadi kapal dengan nuansa ceria dan dekorasi menarik. Elisabeth Pekey (tim outreach K.M. Gurano Bintang) bertugas mempersiapkan hadiah sedangkan Matheus Rayar (tim outreach K.M. Gurano Bintang) dan beberapa ABK serta salah satu penyuluh dinas Perikanan Kab Teluk Wondama bertugas mendekor kapal semeriah mungkin.
Sementara itu, Santa yang diperankan oleh salah seorang anggota sekolah minggu kelas remaja diberi persiapan materi tentang lingkungan hidup oleh Kuriani Wartanoi, Community Outreach Officer Site TNTC Papua Program. Santa akan memberikan pesan-pesan lingkungan hidup dengan dua isu utama, yaitu sampah dan pemanfaatan sumber daya alam secara tidak ramah lingkungan.
Santa datang!
Setelah semua persiapan selesai dilakukan, Kapten Bardin, sang Kapten K.M. Gurano Bintang memerintahkan untuk membuang sauh di Pelabuhan Kuri Pasai. Pagi hari pada Rabu (14/12/2016), Santa Claus didampingi Pando (ikon WWF) dan Gurbin (ikon K.M. Gurano Bintang) mulai beraksi dan menyapa anak-anak sekolah minggu yang sudah terlihat menyambut di pelabuhan. Mereka semua bersemangat menantikan kedatangan Santa Claus.
Saat tiba di pelabuhan, anak-anak sekolah minggu melakukan tarian sukacita. Santa pun mulai bercerita tentang perjalanannya mengarungi lautan yang luas dan melihat berbagai keindahan lautan. Namun Santa juga bercerita bahwa ia melihat berbagai ancaman yang merusak keindahan laut serta lingkungan. Dalam ceritanya, Santa menjelaskan pula kepada anak-anak tentang jenis-jenis sampah, bagaimana mengelola sampah basah dan sampah kering, serta bagaimana cara mengurangi sampah, terutama sampah plastik. Anak-anak diingatkan oleh Santa untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mereka juga diberi informasi mengenai jenis-jenis hewan yang hidup di ekosistem karang dan mangrove serta manfaat ekosistem pesisir, yaitu terumbu karang dan mangrove bagi kehidupan masyarakat di Wondama.
Anak-anak mendengarkan cerita dari Santa dengan seksama. Mereka menanggapi dengan bahagia. Di akhir cerita, Santa memberikan beberapa pertanyaan terkait kisah perjalanannya, misalnya mengapa tidak boleh membuang sampah sembarangan, meminta anak-anak menyebutkan lima jenis hewan yang hidup di ekosistem terumbu karang, dan beberapa pertanyaan lainnya.
Usai mendengarkan cerita, anak-anak sekolah minggu diajak ke gedung gereja untuk menerima hadiah yang sudah disiapkan. Lebih dari 200 anak terlibat dalam kegiatan Natal bernuansa lingkungan hidup ini. Melalui kegiatan ini, WWF-Indonesia ingin menunjukkan bahwa akan terus konsisten memberikan pesan perlindungan terhadap sumber daya alam ciptaan Tuhan kepada siapa saja dan di mana saja. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut di sekitar daerah Wondama.