1000 MANGROVE: LANGKAH NYATA UNTUK MELESTARIKAN EKOSISTEM
Oleh: Kusnanto
Penanaman mangrove merupakan aksi nyata yang mudah dilakukan, akan tetapi berdampak signifikan terhadap pelestarian dan pemulihan ekosistem mangrove. Upaya ini dapat menghasilkan manfaat besar dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pantai dan membantu mencegah dampak buruk perubahan iklim serta kerusakan lingkungan lainnya.
Minggu, 17 September 2023, Yayasan WWF Indonesia dengan dukungan Pasar Modal Indonesia bersama pemangku kepentingan dan masyarakat Labuan Bajo melakukan penanaman mangrove sebanyak 1000 bibit mangrove di Loh Gadok, Dusun Rangko. Sebanyak 93 peserta (46 perempuan dan 47 laki-laki) dari lintas sektor turut serta dalam kegiatan penanaman mangrove ini. Mitra yang bergabung pada kegiatan ini, antara lain dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Budaya Kabupaten Manggarai Barat, Kantor Cabang Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Wilayah Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat, Kelompok Sadar Wisata Dusun Rangko, Perangkat Desa Tanjung Boleng, Penyuluh Perikanan, SMAK Loyola, SMK Stella Maris, SMAN 1 Komodo, Politeknik elBajo Commodus, Nomad Plastic, Kelompok Alam Sejati, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Agama, KSU Sampah Komodo, serta Yayasan WWF Indonesia.
Rangkaian kegiatan ini telah dimulai dari bulan Agustus 2023 melalui survei pendahuluan untuk cek lokasi sesuai dengan karakteristik penanaman mangrove. Kemudian, proses sosialisasi dan implementasi aksi rehabilitasi penanaman mangrove, hingga pengawasan dan evaluasi yang dilakukan POKDARWIS saat bersamaan dengan pengantaran tamu ke Gua Rangko pada 14 dan 17 September 2023.
Harapannya, semua lapisan masyarakat maupun pemerintah bisa mendukung pengelolaan wisata bahari di Dusun Rangko secara berkelanjutan, baik dari aspek konservasi mangrove maupun 'petualangan menyusuri hutan mangrove / wisata susur mangrove'. Wisata susur mangrove merupakan kegiatan wisata yang melibatkan eksplorasi di sekitar hutan mangrove atau ekosistem hutan yang tumbuh di wilayah pesisir, di mana tanaman-tanaman mangrove tumbuh di antara daratan dan perairan. Jika kita ingin lebih memahami keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem mangrove, melakukan wisata susur mangrove merupakan salah satu cara yang tepat.
Dalam aktivitas susur mangrove wisatawan akan diajak untuk menjelajahi alam, mendapatkan edukasi tentang lingkungan, mengamati flora dan fauna, pengenalan jenis, serta pemeliharaan mangrove atau program tanam mangrove.
"Saya baru pertama kali mengikuti aksi yang dimulai dari persiapan atau sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat, lalu melakukan aksi penanaman mangrove secara bersama-sama. Saya yakin dengan semangat seperti ini akan membawa kebaikan untuk lingkungan hidup," ucap Adi selaku perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Manggarai Barat.
"Penanaman mangrove merupakan upaya yang sangat penting dalam konservasi lingkungan dan keberlanjutan ekosistem pesisir. Dengan melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan, kita dapat membantu mengatasi degradasi lingkungan dan mendukung keseimbangan ekosistem laut dan daratan", Ujar Robertus Eddy Surya, selaku Kepala Cabang Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Wilayah Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat.
Upaya penanaman mangrove ini merupakan salah satu untuk memperkuat pengelolaan wisata di Dusun Rangko dengan ide mencoba wisata susur mangrove. Hal yang akan dilakukan Yayasan WWF Indonesia bersama mitra akan melakukan pelatihan kemampuan kepemanduan wisata bahari, penyediaan kayak, dan melakukan penguatan kelembagaan untuk pengelolaan aset desa sebagai pemasukan dan kebermanfaatan masyarakat dan lingkungan.