MEMBANGUN SEMANGAT KONSERVASI BERSAMA MARINE BUDDIES MEDAN
Oleh: Riansyah Sigit Kurniawan (Marine Buddies Medan)
Menjaga mangrove untuk tetap hidup merupakan salah satu aksi nyata terhadap kelestarian lingkungan yang harus dilakukan bersama. Keberadaan hutan mangrove dapat meningkatkan fungsi ekosistem di daerah pesisir, mulai dari pencegahan abrasi, menjaga biota laut serta meningkatkan oksigen yang menunjang kehidupan seluruh spesiesnya. Para relawan yang tergabung dalam Komunitas Marine Buddies dan Earth Hour (EH) Medan melakukan upaya konservasi ke Pantai Taloek (Pantai Teluk) yang terletak di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, pada tanggal 19 Januari 2017. Bermodal ingin membangun semangat konservasi menjaga mangrove agar tetap lestari, Komunitas Marine Buddies dan EH Medan, kembali memilih Pantai Teluk sebagai lokasi kegiatan melakukan aksi nyata bersama masyarakat sekitar.
Pantai Teluk yang hijau akan mangrove kondisinya sangat bersih berkat kelompok masyarakat yang selalu ada untuk merawatnya. Kelompok Tani Bina Mangrove yang diketuai oleh Bapak Erwin memiliki aktivitas rutin di pesisir pantai untuk membersihkan serta menjaga mangrove agar tetap sehat. Anggota kelompok yang bermata pencaharian sebagai nelayan ini tidak keberatan untuk memelihara mangrove di Pantai Teluk.
Aksi menanam dan membersihkan pantai dilakukan komunitas Marine Buddies dan Earth Hour Medan didampingi oleh kelompok masyarakat di Pantai Teluk. Ketika para relawan menuju lokasi penanaman, sebagian anggota komunitas Marine Buddies mengadakan lomba mewarnai untuk anak-anak di pesisir pantai. Senyum gembira tampak di wajah anak-anak saat lomba mewarnai dimulai. Sebanyak 23 anak yang mengikuti lomba ditemani oleh orang tua selama lomba berlangsung. Setelah mengikuti lomba mewarnai selama 30 menit, semua anak mendapatkan hadiah hiburan di akhir acara.
Sementara itu di lokasi penanaman, banyak bibit mangrove yang baru ditanamankan dengan jarak tanam 1 x 1 meter. “Ombak besar yang datang pada bulan Desember telah merusak ribuan pohon mangrove yang sudah ditanam oleh kelompok, tingginya air sampai selutut orang dewasa dan menggenangi rumah”, ucap Bapak Erwin menjelaskan.
Ombak besar ini sempat menyulitkan bahkan membuat beberapa anggota kelompok tidak mau melestarikan mangrove kembali. Untung saja masih ada anggota yang bertahan dan memilih melanjutkan menanam mangrove di lahan kolam budi daya dekat pantai agar pesisir pantai tetap hijau.
Di akhir kegiatan, para relawan mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat yang tetap melaksanakan konservasi walaupun sudah ditempa bencana ombak besar. Tidak lupa para relawan memberikan semangat dan motivasi kepada Kelompok Tani Bina Mangrove untuk menjaga alam sekitar. Komunitas Marine Buddies Medan berjanji akan terus peduli terhadap lingkungan dan akan datang dengan massa yang lebih banyak lagi untuk melakukan restorasi dan konservasi sabuk hijau di pesisir. Hari itu semangat relawan dan masyarakat untuk aksi konservasi semakin besar, lebih besar dari ombak yang datang pada bulan Desember.