MENJADI PENYEDIA JASA PARIWISATA YANG RAMAH LINGKUNGAN
Oleh: Natalia Trita Agnika
Indonesia merupakan negara bahari dengan garis pantai terpanjang ke-2 di dunia. Bentuknya yang kepulauan juga membuat Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang luar biasa. Tak heran, saat ini makin marak kegiatan wisata bahari yang dipromosikan. Beberapa aktivitas seperti wisata pantai, wisata bentang laut (yacht, cruise), snorkeling, hingga menyelam menjadi pilihan para wisatawan. Tingginya minat wisata bahari tersebut meningkatkan potensi perekonomian. Namun, wisata bahari dapat menjadi ancaman bagi kelestarian bahari nusantara apabila seluruh pelaku dalam industri tersebut tidak mau bekerja sama dalam pelestarian lingkungan.
Penyedia jasa pariwisata memiliki peranan penting dalam hal tersebut. Mereka dapat memberikan arahan pada wisatawan untuk bertanggung jawab dan bijaksana. Contoh sederhananya adalah dengan selalu mengingatkan wisatawan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memberikan petunjuk lokasi tempat sampah yang tersedia, tentunya terpisah antara tempat sampah organik dan anorganik. Selain itu, operator wisata juga sebaiknya memilih pemasok yang menyediakan produk-produk ramah lingkungan atau bersertifikasi ekolabel dan memprioritaskan pemasok produk lokal. Operator wisata memiliki peran untuk meminimalisir potensi dampak dari kegiatan wisata yang dilakukan di lingkungan pesisir dan laut, misal dengan memberikan petunjuk cara snorkeling, menyelam, dan berinteraksi dengan satwa secara bertanggung jawab.
Tanggal 27 September kemarin merupakan peringatan World Tourism Day (Hari Pariwisata Sedunia). Momen ini kembali mengingatkan kita untuk bersama-sama mewujudkan pariwisata bahari yang bertanggung jawab, baik oleh penyedia jasa pariwisata maupun para wisatawan.
Penyedia jasa pariwisata (operator, pengelola akomodasi, pengelola transportasi, jasa kuliner, jasa pemandu, hingga penyedia suvenir lokal) dapat berperan nyata melindungi sumber daya alam dengan bergabung dalam SIGNING BLUE. Program Signing Blue yang diluncurkan pada September 2015 silam merupakan sebuah platform yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia dalam rangka mewujudkan praktik dan pengelolaan ekowisata bahari yang bertanggung jawab di Indonesia. Penyedia jasa pariwisata dapat bergabung dalam program Signing Blue melalui www.signingblue.com.
Mengangkat slogan “Bringing Tourism to the Next Level”, WWF-Indonesia memberikan beberapa manfaat kepada penyedia jasa pariwisata yang tergabung dalam platform Signing Blue, diantaranya brand image yang positif karena telah berkomitmen untuk menjadi pelaku wisata yang ramah lingkungan. Tak sekadar mempromosikan komitmen tersebut, WWF-Indonesia juga akan memberikan dukungan teknis tentang tata cara wisata bahari yang bertanggung jawab oleh tenaga ahli dari WWF-Indonesia. Menjalankan bisnis pariwisata secara bertangung jawab berarti bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan serta bertanggung jawab terhadap sosial dan budaya. Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan bisnis wisata bahari.
Dengan menjadi bagian dari Signing Blue, penyedia jasa wisata berarti turut melestarikan dan meningkatkan potensi wisata bahari indonesia. Mari kita menjadi pelaku wisata yang bertanggung jawab dan peduli pada kelestarian alam.