Oleh: Hanna Wita Astaranti (Volunteer Panda Mobile)

Rabu (08/02) yang lalu, ada yang berbeda di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bening yang berada di Kota Bogor, Jawa Barat. Tim Panda Mobile WWF-Indonesia diundang ke sekolah untuk mengedukasi para siswa dengan mengangkat tema “Yuk Jaga Lingkungan”.

Sesampainya di PAUD Bening, tim Panda Mobile disambut dengan pandangan ingin tahu dari para siswa yang sedang bermain di area permainan. Sekitar 250 siswa terlihat tidak sabar untuk segera memulai kegiatan bersama Panda Mobile. Perkenalan singkat mengenai WWF-Indonesia pun mengawali kegiatan hari itu. Para volunteer Panda Mobile memperkenalkan diri dan menjelaskan berbagai program konservasi yang sudah dilakukan oleh WWF-Indonesia.

Selanjutnya, Kak Iyan menghibur para siswa dengan sebuah dongeng tentang seorang anak yang membuang sampah di hutan. Anak-anak yang mendengarkan dongeng merasa sangat terhibur dan menyimak dengan seksama sambil sesekali tertawa. Ciluk, tokoh dalam dongeng tersebut, dikisahkan selalu membuang sampah sembarangan. “Kak, aku nggak mau kaya Ciluk yang suka buang sampah sembarangan,” teriak Asep salah satu siswa PAUD Bening. Melihat antusiasme para siswa, Kak Iyan pun kembali mengingatkan, “Adik-adik, jadi sekarang sudah tahu ya, buanglah sampah pada tempatnya. Itu juga belum cukup. Kalian harus membuang sampah sesuai dengan jenisnya, antara sampah organik dan anorganik.”

Acara dilanjutkan dengan menonton film “Pemburu Harimau”, “We Are Connected”, dan “Petualangan Banyu di Negeri Air”. Salah satu film yang bercerita tentang kondisi satwa yang tinggal di hutan ternyata memperlihatkan bahwa kehidupannya tidak jauh berbeda dengan manusia yang tinggal di kota. “Adik-adik, ternyata kita hampir sama dengan satwa yang tinggal di alam. Ketika hutannya kebakaran atau lautnya dirusak, mereka akan merasakan sedih, seperti halnya manusia ketika rumahnya rusak,” jelas Tata, salah seorang volunteer Panda Mobile.

Puncak dari kegiatan Panda Mobile di PAUD Bening adalah bermain engklek bertema “Orangutan”. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan permainan ini. “Jadi, orangutan itu disebut juga satwa arboreal karena selama hidupnya hanya di atas pohon tinggalnya. Tapi sesekali, dia turun dari pohon juga untuk mencari makanan,” terang Vita, volunteer Panda Mobile.

Seluruh rangkaian kegiatan Panda Mobile juga mendapat perhatian dan apresiasi dari para guru. “Terima kasih kakak-kakak dari Panda Mobile WWF-Indonesia yang sudah berkesempatan hadir dan mengedukasi anak-anak kami di sekolah. Banyak informasi mengenai lingkungan yang bisa kami pelajari. Mudah-mudahan nantinya kami bisa mendukung upaya konservasi dari WWF-Indonesia,” tutur Niken, salah seorang staf HRD Bening PAUD Foundation.