HASIL XPDCALORFLOTIM: KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI SUAKA ALAM PERAIRAN FLORES TIMUR MENINGKAT
"Oleh: Amkieltiela (Marine Science and Knowledge Management Officer, WWF-Indonesia)
Pada 31 Maret – 6 April 2017 lalu, WWF-Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Flores Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, Universitas Muhammadiyah Kupang, UNICONSUFISH, dan Yayasan Reef Check Indonesia mengadakan kegiatan pemantauan kesehatan terumbu karang di Suaka Alam Perairan Flores Timur (SAP Flotim) dan perairan sekitarnya.
Pada Juni 2013, kawasan konservasi perairan daerah seluas 150.000 hektar ini telah resmi dicadangkan dengan nama SAP Flores Timur, melalui Surat Keputusan Bupati Flores Timur No 4/2013.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Ekspedisi Alor Flotim (XPDCALORFLOTIM) yang berlangsung dari tanggal 20 Maret hingga 6 April 2017. Data yang dikumpulkan merupakan data repetisi (T1) setelah 3 tahun dengan total 30 titik pengamatan (24 titik di dalam SAP Flotim dan 6 titik di luar SAP Flotim). Kesehatan ekosistem terumbu karang merupakan salah satu indikator efektivitas pengelolaan kawasan konservasi yang perlu dilakukan secara rutin setiap 2-3 tahun sekali.
Membaik Setelah 3 Tahun
Hasil analisa menunjukkan bahwa kondisi ekosistem terumbu karang tahun 2017 di dalam SAP Flotim lebih tinggi daripada di luar kawasan.
Kawasan SAP Flotim mampu mempertahankan kondisi ekosistem terumbu karang setelah 3 tahun, lebih baik daripada di luar kawasan. Hal ini dilihat dari tutupan karang kerasnya yang cenderung stabil dan penurunan pecahan karang sebanyak 45%.
Selain itu, biomassa ikan juga terlihat meningkat sebanyak 2 kali lipat dari tahun 2014. Tutupan karang yang tinggi dapat meningkatkan kelimpahan dan biomassa ikan karang (Estradivari, 2017).
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi sehingga memberikan dampak yang maksimal bagi masyarakat, kami merekomendasikan untuk mempercepat proses penetapan zonasi, meningkatkan intensitas patroli dan penegakkan hukum, serta mengaplikasikan aturan penangkapan ikan (harvest control rule).
Informasi lebih lengkap, terutama terkait metode serta hasil analisa lebih detail dapat dibaca pada laporan ini. Sedangkan informasi lebih lengkap tentang XPDCALORFLOTIM dapat dilihat di www.wwf.or.id/xpdcalorflotim.
Baca Juga: Hasil #XPDCALORFLOTIM: Pecahan Karang Terbanyak Ditemui di Zona Pemanfaatan SAP Selat Pantar, Alor
"
