MENAMBAH WAWASAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI BUMI PANDA
Oleh: Rosie Ferawati (Volunteer Bumi Panda)
Sebagai rumah edukasi tentang lingkungan hidup, Bumi Panda WWF-Indonesia sering dikunjungi masyarakat dari berbagai lapisan. Beberapa di antaranya adalah siswa sekolah, seperti yang terjadi pada Selasa (27/09) yang lalu. Sekelompok siswa dari MI Manba’ul Huda mengunjungi Bumi Panda untuk menambah wawasan tentang lingkungan hidup. Mereka didampingi oleh guru dan beberapa volunteer dari Bumi Panda.
Kegiatan pada hari itu dibagi menjadi tiga pos, yaitu pos menonton film animasi lingkungan, pos tur Bumi Panda, dan pos Water Lab. Semua kegiatan dilakukan secara bersamaan. Setiap kelompok akan berpindah-pindah pos setelah kegiatan di satu pos selesai sehingga semua anak mendapat giliran bermain dan belajar di semua pos.
Pada pos tentang film, para siswa menonton film animasi lingkungan berjudul “Pemburu dan Harimau”. Mereka juga menonton video yang memperlihatkan hubungan antara kehidupan manusia dan kehidupan hewan. Dari film dan video tersebut, anak-anak jadi mengerti bahwa kehidupan manusia dan hewan tidaklah jauh berbeda, begitu pun hubungannya dengan lingkungan yang saling memengaruhi. “Wah, gajahnya minum juga, sama kaya kita!” ujar Rafi, siswa kelas 4 MI Manba’ul Huda saat menonton video yang menampilkan adegan manusia dan gajah yang sama-sama sedang melakukan kegiatan meminum air.
Pos selanjutnya adalah tur Bumi Panda. Dalam kegiatan ini, anak-anak mendapat penjelasan mengenai WWF dan satwa-satwa yang dilindungi di Indonesia. Mereka memerhatikan dengan baik setiap penjelasan yang diberikan, bahkan mereka aktif bertanya dan memberi komentar atas penjelasan mengenai hewan-hewan yang harus dilindungi di Indonesia. Salah seorang siswa bernama Viza bertanya, “Kenapa sih, badak yang diambil culanya? Emang buat apa?” Rasa ingin tahu dari anak-anak tersebut cukup besar sehingga membuat suasana makin semarak.
Pos ketiga adalah Water Lab. Dalam pos ini, anak-anak belajar banyak mengenai kegunaan air untuk kehidupan, manfaat air, dan keadaan air saat ini. Mereka sangat antusias saat melihat mikroorganisme yang ada dalam air. Dengan sampel air kolam yang dilihat melalui mikroskop, para siswa melihat perbedaan air bersih dan air yang kotor. Dengan begitu, mereka termotivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan agar sumber-sumber air yang biasa mereka gunakan tetap bersih.
Setelah semua kegiatan di masing-masing pos selesai, semua anak berkumpul di Experience Room untuk melakukan kegiatan terakhir, yaitu membuat tas kain dari baju bekas. Setiap anak sudah membawa kaus bekas dan gunting. Mereka mengikuti arahan yang diberikan untuk membuat tas kain tersebut dengan sungguh-sungguh. Ketika tas kain sudah selesai dibuat, mereka sangat senang dan terus memperlihatkan tas hasil karya mereka. “Kenapa kita membuat kantong dari kaus?” tanya Abel siswa kelas 4. “Dengan memiliki kantong kain, tentunya kita bisa mengurangi penggunaan kantong plastik sehingga timbulan sampah bisa berkurang,” jawab Manda, salah seorang volunteer Bumi Panda.
Sebelum pulang, para siswa, guru, dan volunteer Bumi Panda berfoto bersama. Guru pendamping mengungkapkan apresiasi atas kehadiran Bumi Panda sebagai rumah edukasi lingkungan hidup. “Melalui kegiatan edukasi yang dilakukan Bumi Panda WWF-Indonesia ini, saya berharap anak-anak dapat timbul rasa kepedulian terhadap lingkungan dengan perilaku yang sederhana namun baik bagi lingkungan seperti yang sudah kakak-kakak informasikan tadi,” ujar Dian, guru MI Manba’ul Huda.