PERINGATAN HARI CINTA PUSPA DAN SATWA DI BUMI PANDA
Oleh : Bobby Priyana (Volunteer Bumi Panda)
Bumi Panda WWF-Indonesia merupakan sebuah sarana edukasi lingkungan yang berada di Bandung. Masyarakat dari berbagai usia dan kalangan di Bandung maupun luar Bandung mengunjungi Bumi Panda untuk mendapatkan informasi mengenai lingkungan dan juga satwa liar. Pada Sabtu (5/11) lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Bumi Panda menerima kunjungan siswa SD Aloysius Bandung yang didampingi oleh beberapa guru.
Mengenakan seragam pramuka, para siswa berbaris di halaman Bumi Panda. Mereka nampak antusias mendengarkan Sani Firmansyah, Koordinator Bumi Panda yang menyambut dan memperkenalkan tentang WWF-Indonesia. Setelah itu, para siswa dibagi ke dalam empat pos yang masing-masing berisi tentang edukasi lingkungan dan informasi satwa liar.
Pos pertama merupakan species room. Di pos ini, murid-murid diperkenalkan tentang enam spesies payung yang menjadi fokus kerja konservasi WWF-Indonesia. Mereka juga diajarkan mengenai pentingnya menjaga lingkungan untuk keberlangsungan hidup satwa-satwa tersebut di habitat alaminya. Salah satu caranya yaitu dengan mengurangi konsumsi tisu dan plastik. “Membuang kantong plastik sembarangan ke laut dapat mengakibatkan jumlah penyu berkurang, lho,” ujar Sani. “Kenapa bisa begitu, Kak?” tanya Agit, siswa SD Aloysius. “Karena kantong plastik yang ada di laut itu terlihat seperti ubur-ubur sebagai makanan penyu, sehingga penyu akan memakannya lalu akan tersedak, tidak bisa bernafas, dan akhirnya mati,” jawab Sani.
Pos kedua adalah Laboratorium Air. Para siswa berkesempatan belajar mengenai berbagai fungsi air untuk manusia dan lingkungan serta pentingnya menjaga air. Di laboratorium air tersebut juga disediakan berbagai macam alat uji air, contohnya kertas lakmus untuk menguji sifat keasaman air dan mikroskop untuk melihat mikroorganisme yang terkandung dalam berbagai jenis air. Para siswa nampak antusias mengamati berbagai macam sifat air dan mikroorganisme yang terkandung dalam air.
Pada pos ketiga, murid-murid SD Aloysius menonton video edukatif mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Mereka duduk dengan tertib di perpustakaan Bumi Panda sambil menonton video yang berkisah tentang persamaan kehidupan hewan dan manusia. Usai menonton, para volunteer menjelaskan pesan dari video tersebut. “Jadi, ternyata kehidupan kita itu tidak jauh berbeda ya, dengan hewan yang ada di alam,” terang Dina, salah satu volunteer Bumi Panda. Dalam video itu terlihat bahwa manusia dan hewan sama-sama membutuhkan rumah, makanan, dan lain-lain. “Namun kita bisa menentukan keberlanjutan kehidupan mereka (satwa –Red) yang ada di hutan maupun laut. Maka dari itu, yuk, kita sama-sama bantu WWF-Indonesia untuk tetap semangat menjaga kelestariannya,” ajak Dina.
Di pos terakhir, para siswa diajari membuat tas kain dari kaus yang tak terpakai. Masing-masing siswa menggunting kaus yang sudah mereka bawa dari rumah dan mengubahnya menjadi tas kain sebagai pengganti plastik untuk berbelanja sehari-hari. Kegiatan ini mengajarkan kepada para siswa tentang pentingnya daur ulang sampah dan juga dampak negatif dari sampah kantong plastik sekali pakai. Para volunteer Bumi Panda berpesan kepada mereka untuk terus menggunakan tas kain yang sudah dibuat.
Ekspresi lelah namun gembira terlihat di wajah para siswa setelah semua kegiatan selesai dilaksanakan. “Dalam momen Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) ini, kami ingin mengajak siswa kami untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, dan pelestarian puspa dan satwa nasional. Juga menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan kita,” ujar Irene, salah seorang guru dari SD Aloysius.
Berbagai ilmu tentang lingkungan dan satwa liar telah berhasil disampaikan. Nantinya, diharapkan para siswa tersebut meneruskan ilmu yang didapatkan kepada teman-teman maupun anggota keluarga. Langkah kecil dari mereka adalah langkah awal untuk generasi lingkungan yang lebih baik.