WENANAM: AKSI KOLABORASI TANAM POHON UNTUK BUMI
Suasana lahan bekas kebun kopi, di Desa Cibulao, Puncak, Bogor yang longsor sejak dua bulan lalu, ramai dipenuhi massa pada Jumat, 30 Mei 2025. Kali ini, bukan hanya petani yang terlihat, tapi puluhan relawan -yang sebagian membawa sekop sendiri-, sejumlah influencer, hingga jajaran pejabat pemerintahan juga tampak di sana. Mereka hadir untuk ikut aksi tanam pohon bersama aktivis muda dan kreator konten, Jerhemy Owen dalam kegiatan Wenanam.
Sekitar pukul 09.30, Owen memimpin rombongan menuruni area penanaman yang curam. Dengan hati-hati, para peserta mengikuti langkah Owen, kemudian mencari lubang kosong –sudah disiapkan petani beberapa hari sebelumnya- yang akan ditanami damar, pinus, bambu, mangga, kopi, nangka, atau alpukat. Ketika hampir semua peserta menempati posisi, Owen mengawali aksinya dengan memasukkan bibit damar ke tanah. Gerakan Owen adalah penanda untuk semua peserta mulai menanam. “Semoga tidak sekali ini menanam, tapi berkali-kali,” kata Owen, menaruh harap.
Wenanam adalah sebuah gerakan menanam pohon yang diinisasi oleh Jerhemy Owen, kreator dengan lebih dari 4,7 juta pengikut di TikTok. Idenya bermula dari keinginan Owen untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh berdekatan dengan momen ulang tahunnya pada April lalu. Untuk mewujudkannya, Owen berkolaborasi dengan Yayasan WWF Indonesia (WWF-Indonesia) yang membawanya bertemu dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Cibulao, pengelola lahan di hulu Sungai Ciliwung.
Dari sinilah, Owen memahami pentingnya perlindungan area hulu Ciliwung yang merupakan daerah serapan air. Jika tutupan hutan di kawasan ini terjaga dengan baik, maka dampak positifnya akan terasa hingga ke kota-kota yang dilalui aliran Sungai Ciliwung hingga ke hilir. Selain itu, pelestarian hulu Ciliwung memastikan kekayaan keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya juga terpelihara.
Sebagai kreator konten, Owen punya cara sendiri untuk menyebarkan kampanye Wenanam. Ia membuat video dan mengajak followers-nya membagikan konten tersebut. Dalam narasinya, Owen menyebut akan menanam satu pohon untuk setiap 15 kali video dibagikan. Owen menargetkan akan menanam 5.000 pohon dari aksi ini. “Ternyata, sudah 75 ribu shares dalam 6-7 jam (setelah video di-upload). Bikin kaget dan bangga,” ujarnya.
Menyadari targetnya sudah terlampaui, Owen pun memasang angka baru sebagai tujuan aksinya. Dia ingin bisa menanam 10.000 pohon dalam kampanye ini. Semangat ini disambut baik oleh WWF-Indonesia, dan tim KTH Cibulao yang siap menyediakan lahan penanamannya. Selanjutnya, para kolaborator yang terlibat dalam perencanaan Wenanam menetapkan langkah pertama menanam 1.000 pohon pertama pada 30 Mei 2025, dan 9.000 pohon akan dilakukan oleh KTH Cibulao.
“Ini gerakan penting untuk menginspirasi semua bahwa gerakan penyelamatan lingkungan sekecil apa pun itu berdampak baik untuk Bumi, contohnya hal yang mudah seperti tanam pohon,” demikian tanggapan Dewi Lestari Yani Rizki, Conservation Director WWF-Indonesia.
Pada hari penanaman 1.000 pohon pertama itu, Iva Iryana Kaban, salah satu follower Owen yang ikut membagikan video Wenanam, juga hadir di Cibulao. Dia mengaku sedikitnya sudah menanam 10 bibit pohon kopi, nangka dan mangga. Dari pengalaman ini, Iva melihat dan belajar bagaimana keterlibatan petani Cibulao ikut dalam sebuah aksi tanam pohon dengan menyediakan bibit dan area penanaman. “Saya sendiri dari program studi Pengembangan Masyarakat Pertanian, setiap pekan turun ke masyarakat untuk membantu petani,” ujarnya.
Gaung kampanye Wenanam yang meluas ini pun mendapat perhatian Kementerian Kehutanan. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang turut hadir hari itu di Cibulao, menyampaikan pesan bahwa hutan adalah titipan anak cucu yang harus dijaga. Dia lalu memperkenalkan program ABG (Ambil Biji Gratis). “Masyarakat yang memiliki 1 KTP bisa ambil 25 bibit. Di mana saja letaknya, kami bisa sediakan bibit tanam,” ujarnya.
Selain Kementerian Kehutanan, aksi ini juga didukung oleh Jejakin, perusahaan teknologi yang berfokus pada penyediaan solusi untuk perubahan iklim. Setelah Owen dan Menteri Raja Juli selesai menanam pohon pertamanya pada hari itu, tim Jejakin langsung mendemonstrasikan alat pengukur diameter dan tinggi pohon, kemudian sensor mendeteksi kualitas udara dan tanah. Nantinya, semua data akan dikumpulkan dalam satu aplikasi untuk melihat dampak dari program penanaman. “Menanam pohon itu satu hal. Menjaga dan merawat, serta mengukur dampaknya adalah hal berikutnya yang juga harus dilakukan,” jelas Founder & CEO Jejakin, Arfan Arlanda.
Tidak hanya itu, sejumlah korporasi pun berminat ambil bagian dalam aksi baik ini. Tercatat Arei Outdoor Gear, PT PLN Nusantara Power, J-Trust Bank, ParagonCorp, TikTok, hingga Yummy’s Choice Indomaret bergabung sebagai kolaborator Wenanam. Dalam pernyataannya, beberapa kolaborator mengaku bahwa mereka juga memiliki komitmen terhadap upaya pelestarian alam dan menjalankan operasional perusahaan berkelanjutan.
Menurut Harry Purnomo, Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN Nusantara Power, alasan PLN NP berkontribusi pada aksi Wenanam adalah adanya komitmen terhadap transisi energi dan lingkungan hidup sebagai bagian dari PLN Group. Lebih lanjut, Harry menyampaikan pandangannya bahwa gerakan yang dimulai oleh Owen mewakili suara generasi masa depan. “Perubahan besar selalu kita mulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten dan tulus. Seperti yang dilakukan Owen dan didukung oleh WWF-Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan Harry, VP Corporate Acquisition J-trust Bank, Etsa juga mengapresiasi langkah anak-anak muda yang punya perhatian besar terhadap lingkungan. “Artinya mereka bisa memanfaatkan waktu, energi dan follower untuk beraksi nyata dan positif,” katanya. Dia berharap agar kegiatan dan kolaborasi seperti ini bisa berkelanjutan. “Sehingga kita bisa pastikan bahwa Bumi yang kita tinggali ini bisa pulih dan baik untuk seluruh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya,” tutupnya.